Evaluasi Pelaksanaan Program Prakerin Berdasarkan Pedoman Prakerin di SMKN 3 Depok Program Keahlian Batu & Beton
DOI:
https://doi.org/10.21009/jpensil.v6i1.7238Keywords:
Prakerin, Evaluasi, PendidikanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan prakerin terhadap pedoman dan kendala yang terjadi pada pelaksanaan program praktik kerja industri berdasarkan fakta lapangan di SMKN 3 Depok yang mencakup: (1) pelaksanaan persiapan prakerin: (a) penandatanganan MoU, (b) pengajuan surat DUDI, (c) pendataan siswa diterima prakerin, (d) pembekalan prakerin; (2) pelaksanaan prakerin peserta didik: (a) tugas dan kewajiban peserta didik, (b) tugas dan kewajiban pembimbing; (3) pelaksanaan evaluasi prakerin: (a) penyusunan laporan prakerin, (b) uji karya tulis laporan prakerin; (4) mengidentifikasi kendala yang ada dalam pelaksanaan praktik kerja industri.
Penelitian dilakukan di SMKN 3 Depok keahlian teknik batu & beton. Subyek penelitian sebanyak 39 peserta didik, 8 orang panitia prakerin, 8 pembimbing teknis dan 6 pembimbing sekolah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan pertanyaan tertutup, wawancara, dan studi dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif menggunakan presentase melalui angket (persiapan prakerin dan pelaksanaan prakerin), diperjelas dengan hasil reduksi dari data wawancara dan bukti dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan praktik kerja industri di SMKN 3 Depok program keahlian batu & beton secara keseluruhan meliputi: (1) pelaksanaan persiapan prakerin: (a) penandatanganan MoU dalam kategori sangat baik (91%), (b) pengajuan surat permohonan DUDI kategori baik (86%), (c) pembekalan prakerin dalam kategori sangat baik (91%) untuk panitia prakerin dan kategori baik untuk peserta didik (84%); (2) pelaksanaan prakerin berdasarkan angket peserta didik: (a) kinerja peserta didik yang terdiri dari tugas dan kewajiban selama prakerin masuk dalam kategori baik (83%), (b) kinerja pembimbing praktik kerja industri dari sekolah dalam kategori cukup (75%) kinerja pembimbing dari DUDI masuk dalam kategori cukup (75%); (3) Berdasarkan hasil wawancara dan analisis dokumentasi pada penerapannya kegiatan evaluasi berjalan sesuai dengan petunjuk pedoman dengan kategori baik.