PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKHNOLOGI PENYEDIAAN DAN APLIKASI APH Streptomyces sp., Trichoderma sp. DI DESA WATES TULUNGAGUNG PADA MASA PANDEMIC COVIC 19
Keywords:
BCAs, innovation, PAR, shallot plantsAbstract
Abstract
The farmers main problem in planting horticultural crops, especially chilies, is the attack of anthracnose, wilt ,pests of ground beetles and fruit flies which can often reduce crop production. Farmers in this village of Wates Tulungagung still frequently use inorganic fertilizers and chemical pesticides to control diseases and pests that attack these horticultural crops. The purpose of the Farmers Empowerment Program in Wates Village is to increase knowledge in the field of sustainable agriculture and empowerment of farmers through the technology of providing and applying Biologicals Control Agents (BCAs) Streptomyces sp., Trichoderma sp. The Participatory Action Research (PAR) method was used to encourage transformative action, by involving community members as PAR implementers in describing the types of plants treated and applying them during the Covid-19 pandemic in Wates Village, Tulungagung District. The description of the farmer groups shows that because of the decline in the price of chilies and tomatoes, they chose shallot plants to be tested. The results of socialization, training, planting of demonstration plots and monitoring evaluation show that with the Innovation method and PAR, farmers know that sustainable agriculture uses BCAs Streptomyces sp., Trichoderma sp. but have not implemented them properly, still controlling plant pests using chemical pesticides periodically, farmer groups can make and applying APH with the active ingredient Streptomyces sp., Trichoderma sp.
Abstrak
Masalah utama yang dihadapi petani dalam penanaman tanaman hortikultura terutama cabai adalah serangan penyakit layu .antraknosa dan hama kumbang tanah serta lalat buah yang sering dapat menurunkan produksi tanaman. Petani di desa ini masih sering menggunakan pupuk anorganik dan pestisida kimia untuk mengendalikan penyakit dan hama yang menyerang tanaman hortikultur tersebut Tujuan dari Program Pemberdayaan Petani di Desa Wates adalah meningkatnya pengetahuan di bidang pertanin berkelanjutan dan pemberdayaan petani melalui tekhnologi penyediaan dan aplikasi Agens Pengendali Hayarti (APH) Streptomyces sp., Trichoderma sp. di desa Wates Tulungagung.. Metode inovasi dan Partisipatory Action Research (PAR) digunakan untuk mendorong aksi transformatif, dengan melibatkan anggota masyarakat sebagai pelaksana PAR dalam mendeskripsikan jenis tanaman yang diobati dan mengaplikasikannya pada saat pandemi Covid-19 di Desa Wates Kecamatan Tulungagung. Gambaran kelompok tani menunjukkan bahwa karena penurunan harga cabai dan tomat, mereka memilih tanaman bawang merah untuk diuji coba ,.Hasil sosialisasi, pelatihan , penanaman bawang merah pada demplot dan monitoring evaluasi menunjukkan bahwa dengan metode Inovasi dan PAR petani mengetahui pertanian berkelanjutan menggunakan APH Streptomyces sp., Trichoderma sp. tetapi belum melaksanakan dengan benar, pengendalian hama penyakit tanaman masih menggunakan pestisida kimia secara periodic, kelompok tani sudah dapat membuat dan mengaplikasikan APH berbahan aktif Streptomyces sp., Trichoderma sp.