PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT JATINEGARA KAUM JAKARTA TIMUR MELALUI PEMANFAATAN OTOMATISASI AKUAPONIK BERBASIS SOLAR CELL
Keywords:
Aquaponic, Forest Farmers Group, pH, Solar Cell, Akuaponik, Kelompok Tani HutanAbstract
Abstract
Jatinegara Kaum Urban Village, East Jakarta has a Forest Farmers Group (KTH) Rumah Kaum Jayakarta which focuses on agriculture, fisheries, waste processing and micro-enterprises. KTH has aquaponics, but all the plants and fish die because they don't have the knowledge and experience in aquaponics maintenance. In this activity, automatic solar cell-based aquaponics was built which will automatically maintain a constant pH value and ensure electricity supply using solar energy. The purpose of the activity is to provide knowledge and skills in aquaponics maintenance. The method used is lecture, demonstration and practice. The results of the training showed an increase in the average pretest and posttest scores from 30 to 81 and the percentage of N-Gain was 72.9%, which means that the training was quite effective. The results of implementation feedback with a range of 1-5 show that in the aspects of material, methods, media, resource persons and time each get a score of 4.5; 4.4; 4.6; 4.7 and 4.8 with a total average
Abstrak
Kelurahan Jatinegara Kaum Jakarta Timur memiliki Kelompok Tani Hutan (KTH) Rumah Kaum Jayakarta yang fokus pada bidang pertanian, perikanan, pengolahan sampah dan usaha mikro. KTH memiliki akuaponik, namun semua tanaman dan ikannyan mati karena belum memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pemeliharaan aquaponik. Dalam kegiatan ini dibangun akuaponik otomatis berbasis solar Cell yang secara otomatis akan menjaga nilai pH tetap konstan serta memastikan pasokan listrik dengan menggunakan tenaga matahari. Tujuan kegiatan adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pemeliharaan akuaponik. Metode yang digunakan adalah ceramah, demontrasi dan praktik. Hasil pelatihan menunjukan kenaikan rata-rata nilai pretest dan posttest dari 30 menjadi 81 dan nilai prosentase N-Gain sebesar 72,9% yang berarti pelatihan yang dilakukan cukup efektif. Hasil umpan balik pelaksanaan dengan rentang 1-5 menunjukkan pada aspek materi, metode, media, nara sumber dan waktu masing-masing mendapatkan skor 4,5; 4,4; 4,6; 4,7 dan 4,8 dengan total rata-rata skor 4,6, maka dapat disimpulkan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan sangat baik