PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KELOMPOK MASYARAKAT DESA KARYA PANDAI BESI MELALUI PENGGUNAAN MESIN TEMPA UNTUK MENINGKATKAN KUANTITAS BARANG PRODUKSI

Authors

  • Aan Suryana Universitas Galuh
  • Awaludin Nugraha Universitas Galuh
  • Nana Darna Universitas Padjadjaran
  • Rina Wahyunita Universitas Padjadjaran
  • Cipto Surya Pramesti

Keywords:

Karya village, forging machines, blacksmith, training, assistance, Desa karya, mesin tempa, pandai besi;, pelatihan, pendampingan

Abstract

Abstract

The Blacksmith Village community group is one of the community groups whose livelihood is  blacksmithing, so they can produce work that has economic value. However, in the process, this  community group faces many problems, including the use of traditional production tools, so the number  of goods produced every day still needs to be improved. The PKM activities aim to resolve the problems  faced by partners, namely by using more modern production equipment such as forging machines. The  method implemented in PKM activities is a method that involves the community directly in participating  in each PKM program that is implemented, through socialization, training and practice, mentoring,  evaluation, and sustainability of the program after the PKM is completed. The results of PKM activities  show that partners' understanding regarding the use of forging machines has increased based on the  results of distributing questionnaires, namely from 50% to 90%. Apart from that, the use of forging  machines can increase the quantity of goods produced every day from 1-2 pieces of equipment to 3 pieces  of equipment. Based on this, it can be concluded that the use of more modern equipment can help  partners/craftsmen to increase the quantity of goods produced.

Abstrak

Kelompok masyarakat desa karya pandai besi merupakan salah satu kelompok masyarakat yang memiliki  mata pencaharian sebagai pandai besi, sehingga mereka mampu mengahsilkan karya yang memiliki nilai  ekonomi. Namun dalam prosesnya kelompok masyarakat ini menghadapi banyak permasalahan,  diantaranya penggunaan alat produksi yang masih tradisional, sehingga jumlah barang yang dihasilkan  setiap harinya masih belum maksimal. Kegiatan PKM yang dilaksnakan bertujuan untuk menyelesaikan  permaslahan yang dihadapi mitra, yaitu dengan menggunaan alat produksi yang lebih modern seperti  mesin tempa. Metode yang dilaksakan dalam kegiatan PKM, yaitu metode yang melibatkan masyarakat  secara langsung untuk mengikuti setiap program PKM yang dilaksankan, melalui langkah-langkah  sosialisasi, pelatihan dan praktek, pendampingan, evaluasi, serta keberlanjutan program setelah PKM  selesai dilaksanakan. Hasil kegiatan PKM menunjukan bahwa pemahaman mitra terkait penggunaan  mesin tempa meningkat berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, yaitu dari 50% menjadi 90%. Selain  itu, penggunaan mesin tempa mampu meningkatkan kuantitas barang yang dihasilkan setiap harinya dari  yang awalnya 1-2 kodi alat perkakas menjadi 3 kodi. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan  bahwa penggunaan peralatan yang lebih modern dapat membantu mitra/perajin untuk meningkatkan  kuantitas barang yang dihasilkan.

Downloads

Published

2024-11-15

How to Cite

Aan Suryana, Awaludin Nugraha, Nana Darna, Rina Wahyunita, & Cipto Surya Pramesti. (2024). PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KELOMPOK MASYARAKAT DESA KARYA PANDAI BESI MELALUI PENGGUNAAN MESIN TEMPA UNTUK MENINGKATKAN KUANTITAS BARANG PRODUKSI . Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), SNPPM2024EK10 -SNPPM2024EK16. Retrieved from https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm/article/view/50272

Similar Articles

<< < 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.