Pola Makan Balita Status Gizi Kurang di Puskesmas Ciumbuleuit Cidadap Bandung
DOI:
https://doi.org/10.21009/JSB.002.2.05Keywords:
anak bawah lima tahun, pola makan, status gizi kurangAbstract
Abstract
Underweight is a health disorder which is caused imbalance of nutrient needed for growth. The direct factor of underweight are food intake and infectious diseases. Foods consumed by toddlers will become a habit and form eating habit for toddlers. Caused of underweight are still a problem in west java, one of which is in Puskesmas Ciumbuleuit. The research was aimed to find eating habit toddlers recorded in Puskesmas Ciumbuleuit. The method was quantitative descriptive with cross-sectional design. The population of was 70 mother who have of toddlers underweight status. The sampling technique used was purposive in consideration of toddlers underweight status of was 4 to 5 years old already active consumers therefore the sample of the research was 20 people. The result of research that 55% of toddlers was only eating and snacking twice a day,77,5% of toddlers feeding schedule was irreguler, the quantity of toddler eating did not meet daily nutrition needs since the average intakes of staple food 177,9 gram, 48,4 gram of animal protein 9,75 gram of vegetables protein, 32,7 gram of vegetable, 11,6 gram of fruit, 32,8 gram of milk, the quality of 85% of toddler feeding was energy deficit, 70% of them were protein deficit, 95% was fat deficit,77,5% of toddler eating variation was not varied. Recommendations for related institutions are expected to provide knowledge and mentoring to the eating habit in toddlers underweight status, for mother of toddlers pay attention to food consumed by children so that it will produce a good eating habit.
Keywords: eating habits, toddler, underweight status.
Abstrak
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Faktor langsung penyebab gizi kurang adalah asupan makanan dan penyakit infeksi. Makanan yang dikonsumsi balita akan menjadi kebiasaan dan terbentuklah pola makan pada balita. Kasus gizi kurang masih menjadi masalah di Jawa Barat, salah satunya di puskesmas Ciumbuleuit. Tujuan pemelitian ini untuk mengetahui pola makan anak balita status gizi kurang yang tercatat di puskesmas Ciumbuleuit Bandung. Metode yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi sebanyak 70 orang ibu yang memiliki balita status gizi kurang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive dengan pertimbangan anak balita yang memiliki status gizi kurang berusia 4-5 tahun sudah menjadi konsumen aktif. Sampel penelitian ini adalah 20 orang ibu balita gizi kurang. Penelitian diperoleh mengenai frekuensi makan dalam sehari lebih dari setengahnya (55%) balita makan hanya dua kali dalam sehari dan mengkonsumsi snack dua kali. Jadwal makan anak balita sebagian besar (77%) tidak teratur. kuantitas makan balita seluruhnya masih belum sesuai dengan yang dianjurkan. Rata-rata konsumsi makanan pokok 177,9 gram, lauk hewani 48,4 gram, lauk nabati 9,75 gram, sayuran 32,7 gram, buah 11,6 gram, susu 32,8 gram. Kualitas makan balita sebagian besar(85%) defisit energi, lebih dari setengahnya (70%) defisit protein, sebagian besar (95%) defisit lemak, lebih dari setengahnya (75%) defisit karbohidrat, dan variasi makanan balita sebagian besar (77,5%) tidak bervariasi. Rekomendasi bagi lembaga terkait diharapkan untuk memberikan pengetahuan dan pendampingan untuk pola makan pada balita status gizi kurang, bagi ibu balita memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak sehingga akan menghasilkan pola makan yang baik.
Kata-kata kunci: anak bawah lima tahun, pola makan, status gizi kurang