PEMBERDAYAAN KELOMPOK KREATIF REMAJA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH JELANTAH MENJADI SABUN CUCI TANGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DI ERA COVID-19

Authors

  • Sri Rahayu Universitas Negeri Jakarta
  • Atin Supiyani Universitas Negeri Jakarta
  • Dalia Sukmawati Universitas Negeri Jakarta
  • Tri Handayani Kurniati Universitas Negeri Jakarta

Keywords:

teenage, waste, bulk oil, soap

Abstract

Abstract

Bagasse is one of the wastes that is often encountered due to the rise of sugarcane traders in the Depok area. Bagasse that has been used in the beverage-making process is usually discarded or used as animal feed. The potential of bagasse can actually be used optimally and provide more values. One the value focus on the use of this waste in the process of making  soap, where it has been one of the important item during  pandemic Covid-19 era. Handwashing action is believed theoretically to prevent virus transmittion, thus enhancing health status.  Based on the description, a solution is offered in the form of youth empowerment through the use of bagasse activated carbon in making  soap in Banjaran Pucung, Depok. The method used in the activity is active participation strategy by involving partners in activities. Activities carried out in 4 stages. The first stage is the preparation and administrative stage of licensing. The second stage was the socialization of the benefits of bagasse and training in making bagasse activated carbon. The third stage was training in making bath soap using bagasse activated carbon. The fourth stage is packaging and commercialization. Evaluation is carried out on plans, processes, activities and programs. Indicators of success are measured by increasing knowledge through gain scores in the pretest and posttest, increasing the skills of adolescents in making activated carbon and soap with activated carbon, and the presence of bagasse activated carbon bath soap products that are ready to be marketed. The results of the activities carried out on September 27 2020 were that there was an increase in the knowledge of adolescents in making bagasse activated carbon soap with an average pretest (67.3 ± 8.4) and post test (96.7 ± 7.2). In addition, teenagers also have the skills to make soap from used used oil waste as proven by the results of the soap products they make. Similar activity coukd be apllied to increase community health during covid pandemic with effective and economics way.

Abstrak

Ampas tebu merupakan salah satu limbah yang sering ditemui akibat maraknya pedagang tebu di wilayah Depok. Ampas tebu yang sudah digunakan dalam proses pembuatan minuman biasanya dibuang atau dijadikan pakan ternak. Potensi dari ampas tebu tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberikan nilai. Salah satu nilai guna dari limbah ampas  tebu ini difokuskan pada proses pembuatan sabun yang merupakan barang yang sangat berharga selama masa panedmi Covid-19 ini. Mencuci tangan dengan sabun telah terbukti mencegah  transmisi virus dan akhirnya akan meningkatkan kesehatan masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut ditawarkan solusi berupa pembinaan remaja melalui pemanfaatan karbon aktif ampas tebu dalam pembuatan sabun mandi di Banjaran Pucung, Depok. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah Active participation strategy dengan pelibatan aktif mitra dalam kegiatan. Kegiatan dilaksanakan secara daring dengan menggunakan platform zoom dan dibagi dalam 4 tahapan. Tahapan pertama berupa sosialisasi kegiatan. Tahapan kedua yakni sosialisasi manfaat ampas tebu. Tahapan ketiga pelatihan pembuatan sabun mandi dan pengemasan. Tahapan keempat berupa redemonstrasi peserta secara mandiri. Indikator keberhasilan diukur dengan peningkatan pengetahuan melalui gain skor pretest dan post test, peningkatan ketrampilan remaja dalam membuat karbon aktif dan sabun dengan karbon aktif, dan terdapatnya produk sabun mandi karbon aktif ampas tebu yang sudah siap dipasarkan. Hasil kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 27 September 2020 adalah terdapat peningkatan pengetahuan remaja dalam membuat sabun karbon aktif ampas tebu dengan rata- rata pretest (67.3 ± 8.4) dan post test (96.7 ± 7.2). Selain itu remaja juga memiki ketrampilan membuat sabun dari limbah minyak jelantah yang dibuktikan dengan hasil produk sabun yang mereka buat. Kegiatan seperti ini dapat diterapkan di berbagai tempat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di era pandemic covid  dengan lebih efektif dan ekonomis.

Downloads

Published

2020-12-20

How to Cite

Rahayu, S., Supiyani, A., Sukmawati, D. ., & Kurniati, T. H. (2020). PEMBERDAYAAN KELOMPOK KREATIF REMAJA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH JELANTAH MENJADI SABUN CUCI TANGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DI ERA COVID-19. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(01), SNPPM2020ST-36 - SNPPM2020ST-44. Retrieved from https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/snppm/article/view/19689

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.