STUDI EKOLOGI HABITAT, TEKNIK PERBANYAKAN DAN PENGOLEKSIAN DALAM RANGKA KONSERVASI EX-SITU ANDALIMAN (Zanthoxyllum acanthopodium DC.)
DOI:
https://doi.org/10.21009/Bioma14(2).4Keywords:
Andaliman (Zanthoxyllum acanthopodium DC.), inventory study, soil seed bank, seed dormancyAbstract
Andaliman (Zanthoxyllum acanthopodium DC.) terkenal sebagai bumbu masak khas masyarakat suku Batak, Sumatera Utara. Tanaman ini tersebar alami di Indonesia hanya di bagian utara pulau Sumatera yaitu Aceh dan Sumatera Utara. Andaliman merupakan tanaman bernilai penting baik secara ekonomi, budaya, dan konservasi di Tapanuli Utara dan kawasan sekitar Danau Toba, Sumatera Utara. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman yang sulit diperbanyak. Studi ini bertujuan untuk: (1) menginventarisasi sebaran Andaliman di kawasan alaminya dan kawasan pertanian di wilayah sekitar Danau Toba; (2) melakukan studi ekologi habitat Andaliman, termasuk data keragaman jenis pada soil seedbank pada habitat Andaliman; dan (3) mengumpulkan informasi teknik perbanyakan Andaliman dari petani Andaliman di kawasan sekitar Danau Toba. Studi sampling inventarisasi dilakukan di lima kabupaten di sekitar Danau Toba: Kabupaten Samosir, Kabupaten Tobasa (Toba-Samosir), Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Kabanjahe. Andaliman secara umum di lima kabupaten ini ditemukan di ketinggian lebih dari 1000 m dpl, kawasan lereng dengan kemiringan relatif tinggi, tidak langsung terkena cahaya matahari dan atau terkena matahari langsung pada sebagian waktu. Sampel soil seed bank dari habitat Andaliman banyak mengandung biji dari Compositae, Melastomataceae, Lamiaceae, Solanaceae, dan Cannabaceae. Petani Andaliman di wilayah sekitar Danau Toba melakukan setidaknya tiga pendekatan untuk memperbanyak Andaliman. Pertama, Andaliman ditumbuhkan dengan cara membakar ladang atau lahan yang terdapat biji Andaliman yang sudah direndam air hangat sebelumnya. Pembakaran ladang/lahan akan memecah dormansi biji Andaliman. Kedua, Andaliman dibiarkan tumbuh alami setelah lahan dibersihkan untuk merangsang pertumbuhan soil seed bank Andaliman di tempat tersebut. Ketiga, Andaliman diperbanyak secara vegetatif dengan metode stek pucuk.